Saturday, January 8, 2011

ATASI PENCEMARAN SENYAWA HIDROKARBON DENGAN MIKROBA GENUS CANDIDA

Abstrak

Dewasa ini pencemaran lingkungan di muka bumi semakin meningkat. Pencemaran lingkungan oleh senyawa hidrokarbon minyak terus mengalami peningkatan dan telah menimbulkan dampak yang berarti bagi kesehatan organisme hidup.Hal ini dikarenakan pemanfaatkan tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkan. Salah satunya banyaknya tumpahan-tumpahan minyak bumi di lautan yang menjadi polutan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Mikroba yang digunakan dalam mendegradasi minyak yang telah mencemari air laut adalah mikroba dari genus Candida. Cara yang digunakan isolat Candida dalam mendegradasi minyak dengan memanfaatkan hidrokarbon minyak untuk pertumbuhan dengan memotong hidrokarbon alifatik dan aromatic.

Keyword : Pencemaran, Hidrokarbon, Candida.

Dewasa ini pencemaran lingkungan di muka bumi semakin meningkat. Pencemaran lingkungan oleh senyawa hidrokarbon minyak terus mengalami peningkatan dan telah menimbulkan dampak yang berarti bagi kesehatan organisme hidup.Hal ini dikarenakan keegoisan manusia dalam memanfaatkan potensi alam tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkan dari hasil eksploitasi. Salah satu pencemaran tersebut adalah pencemaran yang ditimbulkan dari banyaknya tumpahan-tumpahan minyak bumi di lautan.

Minyak bumi kasar atau baru keluar dari sumur eksplorasi mengandung ribuan zat kimia yang berbeda baik dalam bentuk gas, cair maupun padatan. Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah hidrokarbon alifatik dan aromatik.

Tumpahan minyak bumi merupakan salah satu jenis polutan laut, yang kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain).

Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Mikroba yang digunakan dalam mendegradasi minyak yang telah mencemari air laut adalah mikroba dari genus Candida. Cara yang digunakan isolat Candida dalam mendegradasi minyak dengan memanfaatkan hidrokarbon minyak untuk pertumbuhan dengan memotong hidrokarbon alifatik dan aromatic (Nurhariyati dkk, 2006).

1. Pendegradasian Hidrokarbon Alifatik jenuh oleh mikroorganisme meliputi oksidasi molekuler (O2) sebagai sumber reaktan dan penggabungan satu atom oksigen ke dalam hidrokarbon teroksidasi.

2. Pendegradasian Hidrokarbon Aromatik oleh mikroorganisme yaitu metabolisme senyawa ini oleh mikroorganisme diawali dengan pembentukan Protocatechuate atau catechol atau senyawa yang secara struktur berhubungan dengan senyawa ini. Kedua senyawa ini selanjutnya didegradasi menjadi senyawa yang dapat masuk ke dalam siklus Krebs (siklus asam sitrat), yaitu suksinat, asetil KoA, dan piruvat.

Secara umum, proses pendegradasian minyak bumi yaitu: Pada saat isolat candida melakukan biodegradasi pada hidrokarbon, candida memproduksi biosurfaktan (Nurhariyati, 2004). Biosurfaktan adalah surfaktan yang disintesis oleh mikroorganisme, terutama jika mereka ditumbuhkan pada substrat yang tidak larut dalam air. Dengan adanya surfakatan yang disintesis oleh mikroorganisme, minyak yang mencemari air laut dapat larut dalam air, dikarenakan surfaktan dapat mereduksi tegangan permukaan dan membentuk emulsi. (aQi, 2008)

Penelitian pertumbuhan isolate candida telah dilakukan oleh Nurhariyati (2004) dengan menumbuhkan dua isolat Candida sp. (Candida sp. B dan Candida sp. F ) pada media cair selektif yang berisi air laut sintetis dan substrat heksadekana (20 g/l) sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Kultur diinkubasikan pada shaker inkubator pada suhu 30° C dan agitasi 100 rpm selama 14 hari. Jumlah Candida yang telah dikembangkan pada laboratorium digunakan untuk bioremediasi laut.

Dari data-data ini yang telah ada
Senin, 15 Februari 2010
Ichwan Santoso

No comments:

Post a Comment

komentar yang baik sangat diterima