BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hand Phone (HP) merupakan salah satu teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini. Teknologi HP kini telah menggunakan gelombang elektro magnetik (GEM) sebagai media transmisi data yang lebih praktis. Pemanfaatan GEM dalam kehidupan sehari-hari memang sangat berperan penting. Akan tetapi ternyata GEM juga memiliki pengaruh buruk, salah satunya dibidang kesehatan tubuh. Sperma bisa rusak atau abnormal jika terlalu sering terpapar radiasi ponsel tersebut (www.medikaholistik.com ).
Dalam ruang hampa, gelombang ini merambat dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang magnetik yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity, yang merupakan gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi.
Akan tetapi kesadaran masyarakat akan pengaruh buruk yang mungkin timbul akibat radiasi GEM masih rendah. Tanpa disadari oleh masyarakat, HP yang digunakan sehari-hari juga memancarkan GEM yang dapat berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh.
Hal inilah yang menyebabkan penulis merasa prihatin sehingga ikut berpartisipasi dalam sosialisasi dampak negatif GEM HP terhadap kesehatan. Partisipasi ini dilakukan dalam wujud penulisan karya tulis. Diharapkan dengan penulisan karya tulis ini dapat mengungkapkan pengaruh GEM HP terhadap kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini. Penulisan ini dikemas dalam karya tulis yang berjudul ”PENGARUH NEGATIF RADIASI GEM HP TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI”.
B. Batasan Masalah
Penulisan ini mengungkap tentang pengaruh GEM yang dipancarkan HP terhadap kesehatan reproduksi. Selain itu penulis mengadakan penyebaran angket sebagai media sosialisasi sekaligus media pengumpul data. Penulisan ini dibatasi pada tinjauan pustaka tentang jenis, penelitian, dan radiasi gelombang elektromagnetik. Penulis juga mencantumkan bahaya penggunaan ponsel.
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh GEM HP terhadap kesehatan reproduksi?
2. Bagaimana tingkat kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksi?
D. Tujuan Penulisan
1. Mengungkapkan pengaruh GEM HP terhadap kesehatan reproduksi
2. mengetahui tingkat kesadaran masyarakat tentang pengaruh GEM terhadap kesehatan reproduksi
3. mengikuti Paper Competition MEDSPIN 2009 yang dilaksanakan oleh Universitas Airlagga Surabaya
E. Manfaat Penulisan
Penulisan ini memberi manfaat, antara lain :
1. Bagi Penulis
a. Memberikan wawasan dan pengalaman dalam menyusun karya tulis ilmiah.
b. Membuat penulis lebih peka terhadap efek negatif yang timbul dari perkembangan IT yang pesat.
2. Bagi Masyarakat
a. Dapat dijadikan referensi dan sumber pengetahuan terutama dalam hal kesehatan reproduksi.
b. Bisa dijadikan dasar dalam melakukan penelitian lanjutan.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Gelombang Elektro Magnetik (GEM)
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal. Gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya panjang gelombang dan frekuensi. Jika dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck.
1. Jenis GEM
Ada dua jenis radiasi. Jenis pertama adalah partikel alpha dan beta yang berasal dari material radioaktif; dan gelombang elektromagnetik atau photon adalah jenis yang kedua. Disini radiasi yang menjadi pokok bahasan hanya pada gelombang elektromagnetik. Spektrum gelombang elektromagnetik dibagi menjadi beberapa daerah. Pada spektrum gelombang dengan frekuensi 60 atau 50 Hz terdapat medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh saluran daya listrik dan beberapa peralatan besar maupun kecil. Pada ujung atas terdapat radiasi nuklir yang terdiri dari sinar gamma dan sianr-x. Ditengah-tengah terdapat frekuensi radio (RF) gelombang elektromagnetik yang membawa apa saja dari radio AM dan FM dan siaran televisi, band radio dan lainnya. Oleh karena itu peralatan komunikasi yang sering digunakan oleh manusia akan meradiasikan atau membocorkan gelombang elektromagnetik RF. Gelombang elektromagnetik energi sangat tinggi, seperti sinar gamma atau sinar-x, disebut juga radiasi ionisasi karena mereka mengionisasi molekul pada jalur yang dilalui.
Pemaparan gelombang yang tidak terkendali dari radiasi ionisasi dalam jumlah besar diketahui sebagai penyebab penyakit dan bahkan kematian pada manusia. Efek biologis gelombang elektromagnetik RF non-ionisasi tidak diketahui dengan baik pada saat ini, walaupun telah dilakukan beberapa penelitian. Belum ditemukan bukti bahwa pemaparan terhadap gelombang elektromagnetik frekuensi rendah dari saluran transmisi akan menyebabkan beberapa penyakit.
Spektrum gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau bisa juga dikelompokkan berdasarkan frequensinya. Mengenai spektrum gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombangnya atau frequensinya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 1. Frequensi GEM
No. Jenis gelombang elektromagnetik: Panjang gelombang (m) Frequensi, (Hertz)
1. Gelombang radio:
a. Radio gelombang panjang
b. Radio gelombang pendek
c. Komunikasi bands.
d. Televisi
2. Gelombang Mikro:
a. Radar
3. Infra merah
4. Cahaya tampak
5. Ultra ungu
6. Sinar – X
7. Sinar gamma
109 - 10-3
109 - 103
103 - 10
105 – 10-3
10 – 10-1
10 – 10-5
10 – 10-3
10-3 – 10-6
10-6 – 10-7
10-7 – 10-10
10-8 – 10-12
10-10 – 10-16
1 – 1011
1 – 105
105 – 107
103 - 1011
107 – 109
107 – 1013
108 – 1011
1011 – 1014
1014 – 1015
1015 – 1019
1016 - 1021
1018 – 1025
Berdasarkan tabel tersebut di atas , tampak bahwa pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel dengan frequensi antara 900 – 1800 MHz telah memasuki daerah gelombang mikro seperti halnya radar. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan berikut ini:
E = h u
= h c/l
dimana:
E = energi yang dihasilkan, erg.
h = konstanta planck, 6,62 x 10-27 erg detik
c = kecepatan cahaya, 300.000 km/detik = 3.1010 cm / detik
l = panjang gelombang.
2. Penelitian gelombang elektromagnetik pada handphone
Ada beberapa hasil penelitiann (taken from “ELECTRICAL SENSITIVITY” oleh. Dr..Aneies.M.Kes.KK) yaitu sebagai berikut:
a. Penelitian di Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam mempengaruhi produksi
b. protein pada sel. Meskipun tidak harus membahayakan kesehatan, tetapi jika terjadi pada sel otak dapat berakibat fatal
c. Laporan dari European Journal of Cancer Prevention Augst 02 menyatakan pengugnaan HP lebih rentan bagi timbulnya kanker orak daripada tdk pernah menggunakannya sama sekali
d. ICNIRP (International Comission on Non Ionizing Radiation Protection) dan FCC (Federal Communication Commision) menyatakan telepon seluler aman, meskipun wajib bagi produsen mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Spesific Absorption Rate) pada buku manualnya
e. Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabia berada di dekat kepala selama beberapa menit datat menaikkan suhu sel-sel otak sekitar 0,1 derajat C.
3. Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik
Quantum energi yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik ponsel, secara kuantitas relatif masih kecil karena hanya berkisar seper sejuta elektron Volts. Namun kalau jarak sumber radiasi dengan materi, yaitu jarak antara pesawat ponsel dengan kepala (khususnya telinga) diperhitungkan, maka dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel tidak boleh diabaikan begitu saja. Alasannya adalah karena intensitas radiasi elektromagnetik yang diterima oleh materi (kepala khusus bagian telinga), akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya makin dekat dengan sumber radiasi (ponsel) akan makin besar radiasi yang diterima. Persoalan akan lebih menarik lagi, kalau waktu kontak atau waktu berbicara melalui ponsel diperhitungkan, maka akumulasi dampak radiasi akibat pemakaian ponsel perlu dicermati lebih jauh lagi.
4. Radiasi Elektromagnetik Dari Telepon Seluler
Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih. Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Akan tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.
B. BAHAYA-BAHAYA PENGGUNAAN PONSEL
1. Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
Rusia Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
2. Risiko Terkena Kanker
Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
3. Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
4. Bayi Cacat
USA RAdiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
5. Peningkatan Tekanan Darah
Jerman pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
6. Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
7. Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
8. Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
9. Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
10. Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan s,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh, radiasi akan lebih banyak iserap pada media dengan konstan dielektri tinggi seperti otak, otot dan jaringan lainnya dengan kadar air tinggi Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris.
Hal-hal inilah yang pada saat ini sedang diteliti oleh Prof. Leid Salford, yaitu dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia. Pengamatan lebih jauh mengenai dampak radiasi elektromagnetik ponsel terhadap tubuh manusia, ternyata mempunyai kemiripan dengan dampak radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh radar. Pesawat radar sejauh ini telah diduga mempunyai dampak terhadap manusia yang berada pada sekitar instalasi radar. Dampak tersebut adalah kemampuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia.
Perlu diingat bahwa sel-sel yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar mengandung air, maka dampak agitasi terhadap molekul air perlu mendapat perhatian yang seksama. Agitasi yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik. Kalau intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, maka molekul-molekul air terionisasi, dampak yang ditimbulkan mirip dengan akibat yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir. Peristiwa agitasi oleh gelombang mikro yang perlu diperhatikan adalah yang berdaya antara : 4 mW/cm2 ~ 30 mW/cm2.
Agitasi bisa menaikkan suhu molekul air yang ada di dalam sel-sel tubuh manusia dan ini dapat berpengaruh terhadap kerja susunan syaraf, kerja kelenjar dan hormon serta berpengaruh terhadap psikologis manusia. Menurut para ahli, untuk waktu kontak yang cukup lama, ada kemungkinan terjadi sterilisasi terhadap organ reproduksi. Hal-hal inilah yang kemungkinan diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit “alzheimer” yang pada saat ini tengah diteliti oleh Prof. Leid Salford. Alzheimer atau timbulnya kepikunan yang terlalu dini, sudah barang tentu sangat merugikan manusia karena jelas akan menurunkan produktivitas kerja seseorang.
Hal penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman. Nilai ambang batas aman sebesar 10 mW/cm2 ini berlaku di Amerika, sedangkan untuk negara-negara lain belum dicapai kata sepakat berapa sebenarnya nilai ambang batas aman tersebut. Sebagai contoh, Rusia menetapkan nilai ambang batas aman adalah 0,01 mW/cm2, jauh lebih kecil (1/1000 nya) nilai ambang batas aman yang ditetapkan oleh Amerika. Jadi mengenai penetapan nilai ambang batas aman masih perlu diteliti lebih jauh lagi, demi keselamatan pemakai gelombang mikro termasuk pula terhadap pemakaian ponsel.
Kekhawatiran terhadap adanya radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh ponsel, ternyata telah dimanfaatkan secara psikologis oleh produsen peralatan proteksi radiasi yang ditimbulakan oleh ponsel. Pada saat ini memang telah diperdagangkan suatu alat yang dikatakan dapat memproteksi radiasi yang ditimbulkan oleh pontel, terutama yang katanya dapat menembus dan mempengaruhi jaringan otak manusia. Seberapa jauh efektifitas alat proteksi radiasi yang ditimbulkan oleh pemakaian ponsel, sejauh ini masih perlu diteliti kebenarannya. Namun yang jelas, dampak psikologis terhadap kemungkinan adanya pengaruh radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan oleh ponsel, telah dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menjual peralatan proteksi tersebut. Peralatan proteksi radiasi tersebut ada yang berlabel buatan Amerika dan berbentuk cincin yang menurut “petunjukknya” harus ditempelkan pada bagian telinga agar radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak sampai ke jaringan otak. Ada juga peralatan lain yang dikatakan sebagai reduktor radiasi elektromagnetik ponsel berupa loudspeaker telinga yang dilengkapi dengan extension kabel atau lebih populer dengan sebutan alat “hands free”.
Dengan alat hands free ini orang dapat berkomunikasi via ponsel tanpa memegang ponsel. Alat ini agaknya masih dekat denga tubuh karena pada umumnya dimasukkan ke dalam saku baju. Namun sekali lagi, seberapa jauh efektifitas peralatan proteksi radiasi elektromagnetik tersebut, kiranya masih perlu diteliti lebih lanjut. Perlu diperhatikan adalah berkomunikasilah dengan ponsel seperlunya saja, agar waktu kontaknya singkat sehingga dosis yang diterima kecil dan waktu kontak yang singkat juga berpengaruh terhadap kantong Anda, karena menghemat pemakaian pulsa ponsel. Pemakai HP menghindari sentuhan antena ke telinga atau sekujur kepala pada saat melakukan dan menerima hubungan telepon. Lebih baik pakailah ponsel dengan bijak. Jauhkan ponsel dari tubuh dengan memaksimalkan penggunaan hands free atau wireless headset utk mendengarkan suara lewat HP. Ponsel Digital GSM dapat mengganggu fungsi beberapa jenis peralatan elektronik (TV, Radio,PC), karen akan terjadi interferensi. Selama menggunakan Ponsel GSM jangan sekali2 menyentuh antena-nya. Matikan Ponsel GSM bila berada didalam Pesawat Terbang & berada ditempat pengisian bahan bakar. Sangat berbahaya pemakaian Ponsel GSM didekat orang2 yang menggunakan alat bantu elektronik seperti: Hearing Aids, Pacemaker. Ponsel GSM mengandung magnit, jangan diletakkan didekat alat-alat penyimpan data elektronik seperti Diskette Computer, Credit Card.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
1. Metode Penulisan
Dalam melakukan penulisan, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penulisan/penelitian non hipotesis yang bertujuan menggambarkan keadaan menggunakan data berupa kualitatif dan kuantitatif (Arikunto: 1998; 245). Metode ini dipilih karena menyangkut upaya penulis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh GEM HP terhadap kesehatan reproduksi, yang dilihat dari kuantitas HP. Kebanyakan data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh tersebut adalah dari literatur (pengumpulan data secara studi pustaka). Dalam penulisan ini, metode deskriptif mempermudah penulis untuk mengetahui pengaruh GEM HP terhadap kesehatan reproduksi.
2. Instrumen Penulisan
Pada penulisan ini, penulis menggunakan beberapa instrumen penulisan, yaitu sebagai berikut :
Studi Pustaka : adalah instrumen yang digunakan untuk memperoleh data literatur. Literatur dapat diperoleh dari majalah ilmiah, buku-buku, dan internet. Data yang digunakan dalam karya tulis ini kebanyakan diperoleh dengan instrumen studi pustaka.
Angket/koesioner : Instrumen ini digunakan untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan cara memberikan pertanyaan tertulis pada selembar kertas. Biasanya pertanyaan angket disusun dalam bentuk multiple choice dengan tambahan beberapa jawaban subyektif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen ini untuk mengetahui pengetahuan remaja akan pengaruh GEM HP.
3. Kegiatan Penulisan
Kegiatan penulisan dilakukan pada bulan November 2009. Berikut disajikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.
Tabel 2.
Kegiatan Penulisan
No Kegiatan Waktu Tempat
1 Merumuskan judul dan rumusan masalah. 06 November 2009 SMA Negeri 1 Ponorogo
2 Mencari literatur dari buku, majalah ilmiah, dan internet. 7-9 November 2009 Menyesuaikan
3 Observasi pengetahuan pengaruh GEM HP. 10-11 November 2009 18 kelas di SMA Negeri 1 Ponorogo
4 Pengolahan data dan penyusunan karya tulis. 12-13 November 2009 Menyesuaikan
4. Responden
Untuk melakukan Uji Angket, peneliti memberikan angket kepada 150 siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Ponorogo. Dari tiap-tiap kelas masing-masing kelas X, XI, dan XII diambil jumlah responden laki-laki sebanyak 50 responden secara acak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan prosedur yang telah direncanakan, penulis menyimpulkan bahwa :
1. GEM HP berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi dan dapat menyebabkan berbagai penyakit lainnya.
2. Tingkat kesadaran remaja akan kesehatan reproduksi masih rendah. Dari 150 responden, 144 responden memiliki HP. Akan tetapi 140 responden berkebiasaan menyimpan HP dalam saku yang dapat berpotensi buruk terhadap kesehatan reproduksi.
3. Pengetahuan remaja tentang pengaruh negatif radiasi GEM HP tergolong rendah.
B. Saran
Penulis memberikan saran untuk menindak lanjuti gagasan dalam karya tulis ini, yaitu :
1. Hendaknya hal ini segera disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait (misalnya masyarakat, pemerintah, dan peneliti-peneliti).
2. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh GEM pada kesehatan reproduksi agar nantinya pengaruh ini dapat di minimalisir.
3. Hendaknya usaha untuk mengatasi permasalahan ini di Indonesia lebih digencarkan lagi.
No comments:
Post a Comment
komentar yang baik sangat diterima